Sederhana, Tapi Membanggakan
Setiap orang punya pemikiran sendiri akan hidupnya. Saya pun begitu. Seiring bertambahnya usia, semakin sering merenung sendiri sambil berpikir
"Emh, apa lagi ya?" apa lagi yang harus saya buat, apa lagi yang harus saya kerjakan, apa lagi sesuatu yang baru yang bisa saya lakukan.
Kurang dari 11 bulan yang lalu, ketika saya di wisuda. Saya lebih memilih berwirausaha sendiri di rumah. Omset penjualan cukup untuk menghidupi diri saya, bisa untuk uang jajan sekolag adek saya, dan lebih membanggakan lagi saya bisa trasfer uang ala kadarnya atau pun pulsa ke adik saya di pulau seberang. Bangga? Maka saya akan jawab iya. Bangga rasanya saat saya bisa menghasilkan uang daru jerih payah sendiri, meski pun itu hanya sedikit. Tapi lambat laun, saya pun iri dengan orang-orang yang pergi di pagi haru berpakaian dinas. Akhirnya saya mulai memasukan lamaran pekerjaan. Alhamdulillah saya di terima jadi guru IPA. Saya terus belajar sampai saat ini untuk mengerti materi IPA yang nyatanya materi kimianya sangat minim 😂. Tapi saya senang dan menikmatinya. Ketika ada pengakuan suatu instansi terhadap diri saya. Maka saya pun merasa ilmu saya selama ini berarti. Meski nyatanya saya harus terus mengulang pelajaran biologi dan fisika. Hal membanggakan lagu dalam hidup saya saat pertama kali menerima gaji. Saya di penggil pendahara lalu di suruh tanda tangan. Kami tenaga honorer yang digaji tiga bulan sekali. Saya pun tidak keberatan, anggap saya menabung. Dan tepat bulan puasa kami menerima gaji. Banyak? Berjuta? Tidak sama sekali tidak. Masih hitungan ratus ribuan saja. Tapi saya senang sekali. Itu adalah gaji kedua saya setelah enam bulan ikut bergabung menjado tenaga pedidik. Gaji yang saya terima hanya ratus ribuan, tapi saya merasa seperti orang paling kaya di muka bumi. 😂 dan tahun ini adalah tahun pertama saya bisa mengasih THR ala kadarnya ke adek-adek kecil saya. Bangganya meski THRnya cuma 5000 aja. Hihiii...
Intinya saat kita di akui, dianggap ada, diri kita pun merasa dihargai, di anggap berarti.
banyak orang yang bekerja tak sesuai dengan jurusannya saat kuliah dulu. Pun saya salah satunya. Karena hidup itu pilihan yang 'real' dan kemampuan dalam mempertahankan kehidupan.
Rancang ide kembali, kumpulkan modal, dan mulai buka usaha sampingan lagi. Karena jalan ke roma tidak cuma satu. Bismillah, mari semangat cari trobosan baru untuk memicu hobi jualan saya. Hehe 😁.
Salam Tulis,
Hobi yang menghasilkan rupiah, dan bisa stay di rumah
Komentar
Posting Komentar