Ngekos bareng bang Apin ( Republik Idola seri 1)

Hey semua sobat setia icil…!!!, dengan admin biru_rio disini, yang ceritanya mau nge post cerbung apalagi kalau bukan “Republik Idola ” yang terinspirasi dari buku “Cuma ada di Republik Mimpi” karya Boim_Lebon, ingat Cuma judulnya aja ko, kalau isinya.. jauh berbeda dengan bukunya Si Boim yang udah provesional. (:
Terima kasih admin untuk:
* teman teman yang dengan senang hati menerima teg dari admin.
*semua yang sudi membaca cerpen odong-odong(?) karya admin yang teramatir dari admin yang lain.
*semua teman-teman yang telah menjadi sumber inspirasi saya untu mencoba belajar menulis seperti halnya kalian semua.
*teman teman yang memberikan like and coment berupa kritik dan saran, agar saya bisa menjadi lebih baik lagi.
Maaf admin untuk:
*teman-teman semua yang sengaja admin tag, karena dari kalian semualah admin berniat untuk menulis.
*alur cerita, pemilihan diksi, serta percakapannya yang mungkin sudah sering teman-teman dengar alias PASARAN…!!!

StooPPP!! Acara terima kasih dan maaf maafannya segini aja dulu ya. kita langsung mulai kecerita.

Rebublik Idola seri “ Kos-Kosan”

Di sebuah desa anta branta sedang terjadi perdebatan sengit antara seorang ibu dan kedua anaknya. Pro dan kontra terjadi di sana sini, hanya sang ayah yang memilih untuk netral.

“Pokoknya Shila males kalau harus satu rumah sama dia!! ” ucap Shila sambil menunjuk oknum yang dimaksud. Dan sekarang sang oknum yang mengeluarkan argumennya.

“segitu amat si lo Shill, gue kan abang lo, apa lo nggak kasian sama gue yang anak kos 4 taon dari SMA sampai 1 semester..ini, makan makan sendiri, masak masak sendiri, cuci baju sendiri(?)…”, ucap Alvin membela dirinya.

“iya, Shila kasian abangmu nak, kalau bisa satu rumah kenapa harus pisah pisah? Kan kalian bisa saling menjaga, Shila Bantu Alvin, dan Alvin juga Bantu Shila. Jadi pikiran mama bisa tenang nak”

“nanti malah Shila merangkap jadi babunya si ‘Apin’ (: tu ”, ucap Shila kesal.

“gue kan bisa merangkap jadi tukang ojek lo shill, ayo dong adikku sayang….!!!” Alvin memohon.

“ya udah deh!, Shilla pasrah aja…” ujarnya yang telah menyerah.

“kebetulan mama udah nyariin rumah kontrakan, kemarin mama udah menghubungi pak Oni, dia itu juragan kontrakan, katanya si masih ada satu rumah kontrakan yang kosong, kamarnya dua, dapur, kamar mandi dan ada ruang tamunya, lumayankan untuk tempat belajar. Tapi masalahnya mama belum berkunjung kesana” mama menjelaskan panjang lebar.

“oohhh” ucap Alvin dan Shila menanggapi.

“berhubung Alvin besok harus pergi ke bandung lagi ma, jadi gimana Alvin bisa tau rumah kontrakannya yang mana?” Tanya Alvin.

“dua hari lagi rencanaya mama sama shila mau ke bandung, buat daftarin Shilla ke SMA sama langsung mengunjungi rumah kontrakannya pak Oni.” Tambah mama lagi.

“setelah ijazah Shila keluar nanti baru kita angkut barang barang kalian kerumah kontrakan itu. gimana yah?” mama bertanya kepada lelaki yang sibuk membaca Koran.

“eemm, iya..terserah kamu aja Ra!” sang ayah hanya menanggapi singkat

***
Setelah Kepergian Alvin dua hari yang lalu untuk melanjutkan kuliahnya setelah libur panjang yang di nikmatinya, padahal Shilla harus berjuang mati matian untuk lulus UN.
Mama mendaftarkan Shilla di SMA yang sama dengan Alvin. SMA.Tunas harapam.
“ ayo, Shill kita ke calon rumah kontrakan kamu, deket kok dari sini malah kamu pergi sekolahnya bisa jalan kaki. Mamakan cari tempat yang strategis.” Ucap mama seakan bangga dengan pilihan beliau.

“yeehh, nggak jadi tu si Apin merangkap jadi tukang ojek, wong kesekolah aja bisa jalan kaki” gumam Shila dalam hati.

“Oni kontrakan” aku membaca tulisan yang tertulis di sebuah papan triplek.

“ini dia, pasti yang bagus itu rumah pak Oni, yuk kita kesana Shill,” ucap mama bersemangat sambil menarik tangan Shilla.

“Assalamualaikum, ” mama mengucapkan salam sambil menekan bel yang melekat di dekat pintu itu.

Seketika pintu terbuka, dan terlihatlah seorang sosok lelaki berkacamata tanpa rambut….
(? hehehhe).

“siapa ya?” Tanya bapak itu

“saya Ira yang tempo hari pernah menelpon untuk ngontrak di sini pak” kata mama sambil memperkenalkan diri.

“oh, iya saya ingat, mari saya lihatkan kontrakannya buk” ujar pak oni sambil mengambil setumpuk kunci yang disatukan, kemudian melangkah. Kami mengikutinya dari belakang.

“kontrakan saya memang berada di belakang rumah saya bu, jadi saya bisa memantau tamu-tamu yang datang, saya kapok buk, soalnya dulu ada anak sekolah yang hampir berbuat tidak senonoh, oleh karena itu saya buat gerbang ini sebagai satu satunya jalan menuju kontrakan saya. ” ucap pak Oni kemudian memasuki sebuah pagar besi berwarna hijau. Dibalik pagar hijau itu barulah terlihat kurang lebil 20 rumah dengan warna yang sama dan bentuk yang serupa pula..

“wahh, bagus itu pak saya jadi lebih tenang meninggalkan anak saya di kontrakan bapak ini.” Ucap mama sambil mengangguk anggukan kepalanya.

“siapa namanya nak?” sekarang bapak yang ramah ini bertanya ke shilla yang sejak tadi hanya diam saja.

“Ashilla pak..” jawab Shila sopan

“apa nak shila berani tinggal di sini sendiri? Tanya pak Oni lagi.
“nggak pak, Shilla sama Abang Alvin yang bakal tinggal disini.” Jawab Shilla.

“Oh, begitu ya,” Pak Oni hanya manggut manggut saja.
Setelah melihat calon kontrakan, dan berbicara panjang lebar kamipun pamit pulang. Dan langsung kembali kerumah di desa. Bra……. Bri….. bbru…….
Ceritanya ijazah Shilla udah keluar dan barang barang Shilla sama Alvin udah dipindahin semua, mama dan ayah ikut mengantarkan Shilla. Karena Alvin masih sibuk dengan urusan kuliahnya jadi dia belum sempat untuk melihat calon rumah kontrakannya.

To: Abang Apin
From: Shi_Shil
Bang, udah selesai belom kuliahnya, mama, ayah sama Shilla lagi di warung sate pak kumis, buruan kesini….!!!, barang-barang udah dipindahin semua ke kontrakan kita..
Tut…tut…tut.. handphone shila berbunyi ( bunyinya jadul ya …^^)

To: Shi_Shil
From: Bang Apin
Yoohaa…!! Dek, sebentar lagi abangmu ini akan kesana, tungguin jangan lupa pesenin gue sate dua porsi, laper banget ni….anak kos yang nggak pernah makan enak. hehhhe
“yeh, mala curcol ni si abang” ujar Shila sambil tersenyum ,membaca SMS dari Alvin.

***
“ ma, yah… jam berapa sampainya tadi?” Tanya Alvin

“ jam 10 vin, ni makan dulu satenya” jawab mama sambil menyuruh Alvin makan sate.

“sebentar lagi mama mesti pulang kerumah ni, soalnya ayah pinjem mobil tadi, terus om Ciko mau make mobilnya” mama menjelaskan.

“iya Vin, jagain ya adik kamu” kini ayah angkat berbicara.

“Shilla juga jagan bandel…, bantuin tu abang kamu” tambah mama.

“Shila, si mana pernah bandel,,,” ujar Shilla

“kayaknya mama sama ayah harus pulang dulu ni, Shilla udah tau kok Vin rumah kontrakannya, nih kuncinya ” ujar mama sambil memberikan dua buah kunci rumah, satu untuk Alvin satu lagi buat Shilla.

Mereka beranjak dari warung sate pak kumis,.

“baik-baik ya nak, belajar yang benar…” mama berpesan sebelum memasuki mobil

“iya ma, yah” ucap dua kakak beradik ini serentak. Mereka berdua mencium tangan mama dan ayah.

“dah, ma… yah..” ucap shila berat sambil melambaikan tangan kearah mama dan ayahnya.

“wuzzzzzzzzzzz!!!!!’ mobil itu pun hilang dari pandangan.
“yuk….!!!” Alvin menarik tangang Shila.

“kemana woi…..” ucap shila

“ke kosan gue dulu, ngambil barang barang gue yang masih tinggal di kosan” jawab Alvin. “ Buruan naik” tambah Alvin menyuruh Shila menaiki motor Jupiter MX merahnya.

* Kosan Alvin*
“ Gue tunggu di sini aja deh bang…!, males gue masuk ke kosan cowok..” ucap Shilla

“ Siepp dah!!!, gue sebentar doang kok”, ucap Alvin sambil mengedipkan mata kanannya.

“ najis,,,,,!!!” jawab Shila. Sementara Alvin tertawa melihas ekspresi adiknya ini.

“Apin lama banget sih!, mendingan gue muter muter ni komplek dulu” gumam Shila dalam hati.

“ Wah, ada toko acsecoris ni rupannya…, kesana dulu ah. Siapa tau ada yang lucu.” Ucapnya girang.

“selamat siang mbak… ada yang bisa saya Bantu?” ucap pelayan toko itu.

“wah, ni pelayan keren juga” bisiknya dalam hati. “ada tusuk konde nggak mas?” jawab Shila.

“ini mbak,…” ucap pelayan itu sambil membawakan berbagai tusuk konde berwarna warni.

“satu set ini berapa mas?” Tanya Shila.

“ 20 ribu aja de mbak,” jawab si mas mas

“ni mas…” Shila memberikan selembar uang 20 ribuan.

“makasih mabak, sering sering ya kesini……!!” ucap ma situ ramah.

“woi, dari mana aja lo Sil?, di tinggal sebentar udah lenyap aja..” selidik Alvin

“ ni, beli tusuk konde, liat ni tusuk konde gue udah nyaris patah gara-gara lo injak kemaren” ucap shila sambil menarik tusuk konde yang menempel dirambutnya.

“ hehhhehhee” ucap Alvin nyegir kuda.

“yuk kita cabut… ” ajak Alvin
Ketika Shila ingin menaiki motor, tiba tiba..

“woi, bro udah mau cabut lo? Kok nggak bilang-bilang pindahannya sekarang” ujar seorang sosok lelaki menghimbau Alvin..

“sorry, soalnya dadakan…” kawab Alvin.

“kenalin ni adek gue”
“Gabriel….” Ucap sosok yang tadi menghimbau Alvin.

“ Ashila…, ini mas yang jualan tusuk konde tadi kan?” Tanya Shila

“iya, kerja sampingan gitu sambil nambah nambah uang tuk kuliah.” Jawab gariel ramah.

“gue cabut dulu ya, ” Alvin berpamitan

“ sering sering ya maen kesini …!!” ucap gabriel sedikit berteriak karena Jupiter MX itu sudah mulai berjalan.

***
“ lo yakin ini tempatnya?” Tanya Alvin
“ iya, liat tu tulisannya KONTRAKAN PAK ONI ” ujar shila meyakinkan.
“ siang pak ”ucap Shila menyapa seorang sosok yang sedang duduk di beranda rumahnya sambil meyeduh tea.
“ siang Shila, itu kakak kamu ya? ” Tanya pak Oni
“ iya pak, saya Alvin abang KANDUNGNYA (?) Shila” jawab Alvin meyakinkan pak Oni.
Hanya anggukan yang pak oni yang merespon jawaban bang Alvin.

“ misi pak..’ ucap Shila meninggalkan pak Oni dan memasuki gerbang hijau.
“iya, silakan istirahat ya…” pak Oni mempersilahkan.

“ ko kuncinya nggak mau masuk si bang? ” Shila khawatir

“ lo yakin yang ini rumahnya?” Tanya Alvin setengah nggak percaya

“iya, soalnya tadi ada pohon jambunya…”

“ itu juga pohon jambu, ono juga pahon jambu kali.” Tambah Alvin lagi

“kak, kak om Dutanya belum pulang, kakak siapa ya?” Tanya seorang anak berusia 6 tahun.

Kami berdua saling menatap… om Duta????, jangan jangan salah rumah ni.
“ bang, kayaknya salah rumah deh!, mungkin rumah kita yang ono..” ucap Shila sambil menunjuk rumah yang berada di selingi dua buah rumah.

“ maaf dek, kayaknya kami salah rumah deh!” ucap mereka ngacir

Dan menuju rumah mereka yang asli..

“kelk..” pintu terbuka. Mereka langsung masuk kedalam.

“ gaya lo selangit yakinnya… taunya rumah orang..” ucap Alvin mengejek Shila sambil tertawa.

“yeh,, kayak lo nggak pernah khilaf aja ” bantahnya
***

makasih buat yang udah baca :) kritik sarannya ditunggu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu(t)heNote : Bangga itu

Orang yang pertama