Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

TIGA

"Tapi Bu..." Nena ingin mencoba membela diri. "Tidak ada tapi-tapian cepat hormat ke bendera!" bentak Bu Ijah. Pasrah tapi tak ikhlas akhirnya gadis itu menurut lalu berdiri di samping Digta hormat ke bendera. "Lo kelas XII yah?" Tanya pria itu tanpa merasa bersalah. "Hn" jawab Nena singkat. "Kok gue nggak pernah liat ya?" Gadis itu hanya diam ia masih merasa kesal dengan ketidakadilan yang baru saja menimpanya. "Nama lo siapa? Kok lo nggak tenar. Buktinya gue aja nggak kenal" pria itu kembali berucap. "Hei jawab dong" Nena tetap bungkam, tiga tahun ia di sekolah ini baru sekali ini ia di hukum. Satu jam pelajaran telah berakhir. Telah 45 menit Nena berdiri di lapangan. Matanya mulai berkunang-kunang. Pagi tadi ia hanya sarapan sandwich, karena Damar telah menjemput ia tak jadi membawa bekal. Ditambah jam istirahat tadi ia tak sempat ke kantin karena ada harus mengantarkan buku ke perpustakaan. "Eh, lo ke...

DUA

Pukul 20:34 Farhan baru tiba di rumah setelah seharian berkeliling mencari tempat strategis untuknya membuka usaha. "Assalamualaikum" ujar Farhan sambil mengetuk pintu yang terkunci. "Waalaikumsalam" Jawab Nena sambil berlari menuju pintu. "Kak Farhan kok telat telat pulang? Itu motor siapa? Motor kak Farhan mana" tanya Nena bertubi-tubi. "Baru pulang langsung diinterogasi. Disuruh makan kek" jawab Farhan sambil mengacak-acak rambut adiknya. 'Oh iya, yuk kak kita makan, Kak Riga dari tadi udah kelaparan" kata Nena Lagi. "Kok lo nggak makan duluan aja Rig, tumben lo nungguin gue" Tanya Farhan pada Riga yang sedang makan kacang goreng sebagai penganjal perut. "Tau tu Nena, pake acara larang gue makan, cepetan deh gue udah lapar" Riga langsung menuju meja makan. Sepulang dari kedai ice cream Riga dan Nena pergi ke pasar tradisional. Seorang Riga ke pasar tradisional demi adiknya yang ingin berbelanja kebutuhan rum...