Cerbung: Hei-Culinery #1

~Kamu yang hadir sekejap mata, lalu kembali menyisakan kesendirian yang tak bertepi~

Rerintik hujan semakin menambah haru suasana di gang cempaka Raya. Seorang wanita yang sedang hamil tua membacakan ayat al-quran disamping jenazah sang suami yang telah terbujur kaku sambil terus meneteskan air mata.
Lastri baru menikah setahun yang lalu dengan Romi, baru merasakan indahnya pernikahan, dan menunggu kelahiran putri kecil mereka. Kebahagian itu semua sirna tatakala siang tadi kecelakaan maut merenggut nyawa sang suami. Lastri adalah seorang yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan, sampai tibalah masanya mereka berdua dipertemukan oleh Allah. Tak jauh berbeda dengan Lastri Romi juga seorang yatim piatu yang diangkat oleh seorang suami-istri yang berkecukupan. Hingga ia bisa menjadi lelaki sukses hingga mampu meminang Lastri.

Lastri menutup kitab suci itu, lalu bertahan ia membuka penutup kepala lelaki yang amat ia cintai. Air mata terus mengalir dimatanya.

"Ikhlas ya Nak" Ucap ibu Darma kepala panti asuhan ditempat Lastri dibesarkan. Lastri hanya mengangguk sambil memandangi wajah suaminya.

***

Dua bualan menjelang kematian Romi lahirlah seorang putri cantik yang di beri nama Aisyah Heina Lasmi. Aisyah adalah nama istri rasulullah berharap anaknya bisa memiliki aklaq seperti beliau. Sedangkan Lasmi adalah singkatan dari Lastri dan Romi. Lastri merawat putri kecilnya itu seorang diri. Setiap bulan perusahan tempat Romi bekerja mengirimkan uang tunjangan untuk Lastri hingga ia bisa membuka usaha kuliner sendiri sambil merawat Heina di rumah minimalis 2 kamar dengan ornamen shabby shic hasil jeripayah suaminya.

***

~Beberapa Tahun Kemudian~

"Heina cepat sarapan dulu Nak"

"Iya Bu" ucap Heina sembilan menuju meja makan. Hari ini hari pertama ia menjadi anak SMA.

"Ya allah anak Ibu sudah besar yah" mata Lastri berkaca-kaca melihat putri kecilnya kini telah beranjak remaja. Putri kecil yang ia besarkan seorang diri kini telah besar.

"Makasih ya Bu, buat semuanya" Heina memeluk wanita yang paling ia cintai di dunia ini.

"Iya sayang, makasih juga karena kamu ibu jadi nggak sendirian" Lastri mencium putrinya. "Lah kok kita jadi sedih gini? Buruan sarapan nanti terlambat." sambung Lastri lagi.

Usai sarapan Heina bergegas pergi ke sekolah barunya. Berjalan sekitar 100 meter dari rumah lalu ia menunggu bus di halte, 06.25 bus yang di nanti tiba. Gadis itu bersuka cita pergi sekolah. Ingin belajar dengan baik agar bisa membanggakan sang Ibu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu(t)heNote : Bangga itu

Ngekos bareng bang Apin ( Republik Idola seri 1)

Orang yang pertama