Cerbung: Hei-Culinery #4
Heina merebahkan dirinya dikasur lepas pulang sekolah. Ibunya masih ditoko sibuk dengan pesanan. Ting...ting! Sedari tadi ponselnya tak berhenti berbunyi. Penasaran gadis itu membuka ponselnya. Berharap itu adalah pesan dari konsumen Hei-Culinery via online. Ternyata ia salah itu pesan-pesan dari grub SMA Bakti Negera khusus kelas sepuluh.
Siapa dengan ID Hei-culinery ini? Norak sekali.
Apa di sekolah elite kita ada pedagang?
Kalian tau ada penggila Megan Dari an Star Group di sekolah?
Iya ada seorang gadis yang bertanya kelas Megan di kelas ku tadi. X-S-1
Sama di kelas X-S-6 gue juga
Di kelas gue juga...
Sama...
Siapa dia???
Ada yang kenal?
Apa urusannya dengan Megan?
Berarti dia nanyain tiap kelas cuma buat ketemu Megan?
....
"Astaga" Heina syok melihat percakapannya di grub mengenai dirinya. Berarti satu sekolah tengah membicarakannya? Hanya karena Megan. Dia tidak menyangka pesona Megan akan sejauh itu.
....
Ting...ting...! Ponselnya terus berbunyi.
Wanita itu di kelas gold..
Namanya Heina...
Gold class??...
Iya...
Nickname Hei-culinery kah?
OMG... Orang tuanya penjual kue??? Miskin?
Kenapa bisa dia masuk ke sekolah elit le kita?
....
Heina mematikan ponselnya. Baru tiga hari gadis itu bersekolah disana hal yang di takutkan ya pun terjadi. Apalagi kalau bukan kasta sosial. Kasta anak beasiswa dan anak pengusaha tentunya berbeda. Yang jelas ia tidak mau ambil pusing soal ini. Toh iya sekolah demi cita-cita ingin membahagiakan ibunya.
....
Keesokan Harinya.
Entah kenapa kali ini ada aura lain yang dirasakan Heina. Satu sekolah seolah menatapnya tak suka. Ia lebih menyukai menjadi orang yang diabaikan kehadirannya dibanding harus di tatap seperti ini. Beberapa dari mereka berbisik-bisik tentang dirinya. Mulai dari ada yang mengancam jangan mendekati Megan, dan lain-lain.
Heina tidak mau ambil pusing, tentunya dia bukanlah gadis yang lemah. Hari-hari yang awalnya berasa berat ia lalui dengan baik demi sang ibu. Hingga tak teras enam bulan sudah ia bersekolah dan tibalah hari pembagian rapor. Semua orang tua siswa diundang kesekolah. Mereka para orang tua dikumpulkan di ruang auditorium sekolah untuk menyaksikan pembagian rapor. Tak terkecuali ibu Heina.
Hari itu, dengan membanggakan ya Heina menjadi juara pertama di kelas X-Gold Ibu Lastri pun naik ke atas panggung bersama anaknya. Lalu guru meminta beliau untuk mengatakan satu-dua kata.
"Terimakasih saya ucapkan kepada dewan guru di SMA Bakti Nusa yang telah mendidik dan mengajarkan anak saya. Heina adalah anak kebanggan saya, dia adalah putri tunggal saya yang telah ditinggal ayahnya sejak ia masih dalam kandungan itulah yang menjadikan dia menjadi seorang putri yang kuat dan mandiri meskipun ibunya hanya seorang penerima orderan kue kecil-kecilan. Sekali lagi terimakasih pada dewan guru" Tepuk tanganmu riuh di auditorium.
"Gadis yang cerdas dan sederhana" gumam pria yang tengah duduk dibagian paling depan. Desa.
***
Sejak menjadi juara, beberapa orang siswa mulai mendekati Heina, ia mulai dianggap ada. Meskipun masih ada beberapa orang yang suka mencemoohnya. Megan? Apa kabar Megan? Sejak ia terkenal di chat grub sekolah ia tak mau lagi berurusan dengan Megan. Berurusan dengannya sama saja mengajukan diri menjadi selebriti sekolah.
***
+Apartemen Darian Star Group Lantai 12
Dua kakak beradik itu sedang menonton televisi. Sambil berbincang-bincang.
"Aku menyukainya" ujar sang kakak.
"Siapa? Gadis di kantor?" Tanya Megan Pada sang Kakak.
"Bukan, tapi gadis di sekolahmu"
"ahh?" Megan seolah tak percaya.
"Iya"
"Siapa?"
"Heina..." ucap Desa sambil mengangkat alisnya.
"Apa? Kak kamu sudah tua" sanggah Megan.
"Jarak kita cuma tujuh tahun Megan" Desa kembali berujar sambil terus mengunyah keripik kentangnya.
"Terserah kamu saja Kak" Entah kenapa Megan merasa sedikit kesal dengan pernyataan kakaknya. Lalu ia pergi meninggalkan Desa yang sedang menonton TV.
Megan meninggalkan ponselnya di sofa. Desa mengambil ponsel itu. Iseng ia membuka akun media sosial adiknya. Ternyata nama Hei-Culinary menjadi pencarian teratas di akun media sosial Megan. Desa pun tersenyum.
+ Cempaka Raya +
Heina sibuk memposting foto-foto makanan ibunya yang baru ia foto siang tadi. Hari minggu menjadi hari special karena hanya di hari minggu inilah ia bisa membantu sang ibu. Pukul 22:01 ibunya sudah pulas tertidur. Tengah malam ia masih bersemangat mempromosikan jualan ibunya. Sesekali ia membalas chat konsumen yang bertanya prihal harga, lokasi dan lain-lain. Ia kembali membuka pesan ada seorang dengan nama Biantara R. Haling mengirim 'Hai' padanya. Heina pun mengabaikannya.
Hai Heina, gold class. Im Bian -Ten Silver Seven...
Iya Hei-culinery disini. Ada yang bisa dibantu?...
Membantu Menjadi teman bisa?
Iya...
Heina membalas singkat.
Komentar
Posting Komentar