MutheNote: Saat Kau Berumur Satu Tahun
Sejak kau berusia satu kita sudah saling mengenal. Saat itu kau belum secantik sekarang, belum seindah sekarang. Dan entah kenapa saat itu hati ini tidak menolak saat dekat denganmu. Saat itu hanya ada tiga bangunan kelas, dan satu tiang bendera yang menandakan bahawa kau adalah sebuah sekolah. Entah kenapa saat Ibuku menyuruh sekolah disini aku tak menolak. Jika dibandingkan dengan sekolahku sebelumnya tentu akan kalah jauh. MTsN 1 Kota Bengkulu, sekolahnya bertingakat, memiliki aula serba guna untuk solat duha dan zuhur berjamaah, fasilitas komputer yang lengkap bantuan dari timur. Sampai saat ini pun disanalah labor komputer terbaik, ternyaman yang pernah aku kunjungi. Rindu kamu MTsN 1 Bengkulu, nyatanya sampai saat ini aku masih sering menyanyikan lagu Mars sekolahku itu.
"MTsN 1 bengkulu, sekolah yang slalu ku bangga. Tempat mendidik putra-putri bangsa wadah departement agama. Alamnya permai sejuk dan damai. Disana berdiri sekolahku..." 🎶🎶
Nyatanya hati ini tetap terpikat dengan mu yang belum mempunyai apa-apa. Yang masih beraspalkan tanah kuning dipagar oleh pepohonan ladang penduduk. Nyatanya aku tetap mau, menurut saat di suruh sekolah disana. Kenapa? Mungkin ada sesuatu yang berbeda disini.
Waktu itu hanya ada tiga kelas, jalan menuju sekolah pun basah sehabis hujan. Tentulah tanah-tanah kuning menempel di sepatu sekolahku. Saat tiba di sekolah ada seorang guru yang menanti diteras sekolah. Bu Efrianis namanya, guru pertama yang ku kenal sebelum ibuku sendiri. Lalu aku pun dites membaca Al-quran. Itulah hari pertama aku tiba di sekolah dan menjadi seorang murid di ranah minangkabau.
Hari-hari selanjutnya barulah aku bertemu dengan mereka sahabat-sahabat berharga dalam hidupku sampai saat ini. Berawal dari sama-sama suka Harry Potter, Narnia, dan Detective Conan. Maka jadilah kita yang sekarang. Hai Teman I Love You So Much. kita berteman sejak aku belum bisa berbahasa lubuk tarok hingga kini tatkala bahasaku sudah profesional? atau lumayan?
Ternyata benar, meski kau tak secantik yang lain. Tak seelok yang lain. Tapi tetap kaulah yang menepak dihati. Ada rasa memilikimu disini. Disini akan terasa perhatianya seorang guru, terasa sekali bahwa mereka itu benar-benar ikhlas berbagi ilmu. Tulus sekali bukan sekedar melepas tanggung jawab.
Terimakasih guru-guru yang selalu berkesan dihati.
thanks to:
Ibu Helminita S.Pd sudah merekomendasikan sekolah ini untuk aku. Guru dirumah, di sekolah, dan disepanjang hidupku.
Bapak Mimid Sujana Guru Fisika terhebat kami yang selalu menyampai kan motivasi terbaiknya dikala lelah menyapa. Yang masih perhatian hingga kami telah menjadi mahasiswa, yang selalu menelpon menanyakan kabar kami siswa-siswimu. Yang masih perhatian sampai kini saat kami telah lulus di bangku perkuliahan.
Terimakasih Pak Eka, Guru Kimia Terbaik kami. Dari ajaranmu kami tau apa itu kimia, apa itu atom, apa itu konfigurasi, elektron valensi, hingga ke toluen, benzena, dll. Terimakasih untuk ilmunya yang telah mengantarkan diri ini menjadi sarjana pendidikan dengan jurusan yang sama denganmu Pak. Bangga sekali rasanya.
Terimakasih Bu Yesi Resmita Afdal, guru matematika tersabar kami. Yang mengajarkan rumus-rumus secara bertahan. Terimakasih telah lambat-lambat mengajarkan kami tentang sin cos dab Tan. Cos 2a, Sin 2a, limit, dan sebagainya. Kami mengerti saat engkau ajarkan Bu.
Terimakasih Ibu Deswita guru Biologi serta wali kelas Favorit kami. Serta Bu Antara Guru biologi kelas X kami. Dua ibu guru yang tulisan ya bagus sekali saat menulis dipapan tulis.
Terimakasih Pak Firman dan Buk Itel guru bahasa inggris kami. Sorry Mr and Mrs but I Can't speak english. Im sorry to hear that, sure, really? begitulah kiranya dialog kami saat maju di depan kelas tuk percakapan.
Terimakasih Ibu Popi guru ekonomi kami. Ternyata ekonomi itu asyik. Apalagi menghitung kurva permintaan, kurva penawaran. Ibu Popi guru cantik kami yang selalu membawa kertas koran yang berisi ringkasan pelajaran untuk ditempel dipapan tulus. Tegas dan mengerti apa itu ekonomi, inflasi dsb.
Terimakasih Bu Efrianis guru Bahasa arab kami. Yang tulisan arahnya bagus sekali.
Terimakasih Ibu Desli dan Ibu Rini Amalia guru geografi kami yang mengajarkan tentang gempa tektonik, vulkanik, awan colombus, stalaktit, batu kapur dll.
Terima Kasih Ibu Je guru sejarah kami yang mengajarkan tentang manusia purba, dolmen, meja batu, megantropus, kami suka mendengar nada bicara ibu.
Terimakasih Pak Edi guru Budaya Alam Minang Kabau. Adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah. Pelajaran yang tidak akan di dapat di bengkulu ataupun daerah lain. Hanya di minangkabau.
Terimakasih Pak Andi guru olahraga kami, pergi menjelajah hutan, mengarungi samudra bersama.
Terimakasih Bu Erni guru PKN kami yang mengajarkan pasal-pasal, demokrasi, dan segala sesuatu tentang nasionalisme. Maka kami akan presentasi perkelompok.
Terimakasih Bu Pit guru PKK dab Kerajian kami. Bunga rotan dengan tempelan bunga sakura adalah karya seni terbaik kami. Dari PKK yang ibu dan Ibu Antaria ajarkanlah sedikit-sedikit aku membuat kue.
Terimakasih Pak Saldi Nafri Guru Agama kami yang penuh semangat mengajarkan tetang agama islam. akhirnya kami hapal beberapa ayat dari al-quran. Mulai dari al-mujadilah ayat 11 tentang berlapang-lapang dalam majelis hingga ayat penciptaan manusia.
Terimakasih Pak Sotrisman dan Ibu Net Kepala sekolah SMAN 12 Sijunjung. Ditanganmu sekolah menjadi disiplin, dan seindah sekarang ini.
Terimakasih pak Triwidodo guru TIK kami. Pak Zulpala guru bahasa indonesia kami yang menajarkan tentang pantun, hikayat si mariamin. Terimakasih Bu Mimi kepala tata usaha terbaik kami dan Ibu Lili guru sosiologi kami.
Ditangan guru-guru luar biasa inilah. Sekolah yang biasa saja, dipandang sebelah mata, bisa menjadi sekolah yang luar biasa seperti ini.
Tulus dari hati, terimakasih Bapak-Ibu guru. Doakan anakmu ini bisa sepertimu kelak. Mengajarkan dari hati ilmu yang sedikit ini.
Hormat Kami,
Siswa-siswimu
Komentar
Posting Komentar