MutheNote : Tadi, Malam ini
Kita bercakap meski hanya via telpon. 01:14:14 cukup lama bukan untuk via telpon? Meski nyatanya saat bertemu langsung waktu segitu tak ada apa-apanya. Kau bercerita panjang malam ini. Meski nyatanya inti dari pembahasan itu bukan tentang kamu ataupun aku. Intinya kita tengah membicarakan seseorang yang tengah dilamar. Akan menikah, lalu berkeluarga.
Nyatanya kita hanya dua orang penggugat yang luluh pula hatinya lantaran rayuan dari kiri dan kanan. Kita luluh, lalu mulai mencari semua yang positifnya. Berusaha mencoba menerima meskipun bukan kita yang akan menikah. Hehe
Malam ini kita deal...! Ikut ambil suara seperti orang-orang yang lain. Karena jodoh pastinya sudah di atur oleg Allah swt.
Jodoh...? Maka kita baru membuka pembicaraan tentang diri kita. Berandai-andai orang baik nan yang agamanya, baik pekerjaannya yang datang ke rumah. Hehe. Lalu kita pun bertanya-tanya. Emang diri kita udah baik agamanya? Udah baik pekerjaannya? Hehe
Berandai-andai tu menyenangkan. Kan ku tulis apa yang kubayangkan sekarang. Tentunya setiap orang menginginkan yang baik. Begitu pun denganku. Aku berharap nanti, dua atau tiga tahun lagi kamu yang entah siapa itu digunakan pintu hatinya untuk melangkah ke rumahku. Kamu yang baik, perhatian, sudah bekerja, tentunya yang lebih baik agamanya dari diri ini. Dan enak pula dipandang 😀😂
Nanti kita akan bahu membahu bekerja, untuk menghidupi keluarga kecil kita. Mulai dari mengontrak rumah berdua dengan peralatan apa adanya. Lalu kita akan menabung bersama mulai mengisi perabot rumah kita. Bertahun menabung lalu kita bisa membangun rumah sederhana kita. Rumah satu lantai dengan halaman hijau nan luas. Ada gazebo kayu di ujung halaman tepat di kolam ikan. Disebelahnya ada ayunan dan aneka bunga warna-warni. Di belakang rumah kita buat kebun mini menanam seledri di dalam botol-botol bekas yang kita susun rapi dengan ada bambu-bambu yang dipernis mengkilap di tiap sisinya. Aku ingin kau yang kreatif yang bisa mewujudkan mimpi-mimpi kecilku, tak perlu membelu mahal, karena kau sang kreatif yang bekerja di kantor dan pandai mengolah kayu menjadi pajangan pajangan indah dirumah sederhana kita.
Beberapa saat kemudian dapur yang aku impikan pun terwujud berkatmu yang kreatif. Maka semakin sering kita menghabiskan waktu di dapur berdua. Aku memasak dan kau yang menyicipinya. Lalu kau tersenyum sambil mengatakan masakanku enak sekali. Oh senangnya... 😀
Kita akan solat berjamaah, mengaji bersama, pergi umroh bersama, dan di syurga pun semoga kita tetap dipertemukan...
Oh... Indahnyaa... ❤👫💑
Komentar
Posting Komentar