MutheNote: Hujan Bulan Juni Versi Bulan Ramadan


Bulan Juni terkenal sekali pastinya dengan sang hujannya. Sampai-sampai Om Sapardi bisa buat puisi hujan yang super kece. Selain Bulan Juni sekarang juga Bulan Ramadan. ~hujan di Bulan Ramadan. Kali ini saya kembali membuat sebuah note lagi.  Hobi buat note fb ini bermula dari jaman saya SMA. Ternyata sekarang sudah ratusan note yang tersimpan di file laptop saya. Nyatanya membaca kembali kejadian-kejadian waktu SMA saat saya sudah duduk disemester terakhir perguruan tinggi ini menyenangkan. :D kalau nggak percaya silakan dicoba sendiri. Hehe
 Waktu jaman SMA dulu bukan saya sendiri yang suka nulis note fb. Hampir rata-rata teman fb baik yang saya kenal mau pun nggak semuanya hobi posting note di fb. Dari hobi membaca note yang diposting orang lain, barulah saya mulai berpartisipasi dalam dunia ‘catatan’ di facebook ini. Pastinya mereka yang pada hobi nulis note ini sudah besar-besar semua, sudah kuliah, bahakan ada yang sudah menikah.
Hari ini kota padang diguyur hujan Bulan Juni yang sangat terkenal itu. Hujannya sudah deras dari habis asar tadi. Otomatis jalanan banjir, khususnya kos saya. Khususnya lagi kamar kos saya. Itu semua biasa untuk kami para mahasiswa yang tingga di area pantai ini. Jadi nggak ada lagi istilah shock atau mendadak mau pingsan. Hujan,banjir ya sudah mulailah aksi menyelamatkan barang-barang berharga. Mulai mengungsikan kasur ke kamar yang nggak kena banjir. Yah, itu sudah biasa permirsah :D
Tak ada tanda-tanda si Hujan Bulan Juni bakal reda. Jagankan reda dia malah tembah deras. Hari sudah jam 19:02 saya pun mulai mencari kandidat yang pengen solat terawih. Berdasarkan hasil wawancara saya sama teman yang lain merekan besok pagi ada yang ujian, ada yang solat terawih di kos aja soanya hujannya deras banget. Akhirnya Si Undalah yang mau ke masjid bareng saya. Yah berhasil dapat teman...! haha
Biasanya saya dan teman perginya pas udah mau dekat-dekat adzan. Kira-kira jam 19:20 jalan kaki dari kos, pas sampai di masjid udah adzan. Karena kondisi kos yang banjir banget. Kamar mandi pun begitu (-,-“) saya sama Unda pun pergi ke masjidnya lebih cepat dengan iming-imingan bisa ke kamar mandi plus dapat tempat yang bersih dan kering. Setelah siap-siap dan Unda telah menyiapkan amunisinya tas yang di dalamnya ada mukena+ satu botol air minum pergilah kami ditengah derasnya hujan. Jalanan masih sepi mungkin pada PeWe di rumah masing-masing karena hujan. Hujannya subhanallah sekali, ternyata jalanan menuju ke mesjid lebih banjir.
“Ini temanya walau badai menghadang Tir” kata Unda.
“Iya Nda walau badai menghadang, walau hujan kami tetap pergi terawih” kata saya sambil ingat puisi jaman SD dulu judulnya Walau Hujan,
“Walau Hujan Aku tetap pergi sekolah. Walau hujan ayah tetap pergi ke sawah. Karena hujan anugerah Tuhan...” kira-kira begitulah sekelumit syair puisinya yang saya ingit. Wkwkwk.
Setelah menempuh perjalanan yang panjang. Tibalah kami di masjid. Ternyata di area masjid lampu mati saudara. “mati lampu ” (-_-“) jadilah kami jamaah pertama yang tiba di masjid yang kelam itu. Abang-abang penjaga masjidnya jalan kesana kemari sambil pakai senter hp. Saya sama Unda pun terdiam beberapa saat. Sibuk dengan pikiran masing-masing #Eaa. Termenung lantaran roknya yang sudah basah kuyup dan begitu pula dengan bawahan mukena saya. Hahaha
“ a yang tiara pikian?” Unda memecah keheningan. (Indonesianya: Apa yang tiara pikirkan?) haha.
“Tiara mikir bagaimana cara meminjam senter abang-abang masjid soalnyo Tiara nio ke kamar mandi Nda.Unda? apa yang Unda pikirkan?” :D tanya saya,
“Unda sanang Tir” kata si Unda. Saya ketawa dengarnya. Ternyata aksi hujan badai plus masjid mati lampu ini membuat hati Unda bahagia. Hahaha... syukurlah :D begitulah Unda dengan pengakuan tulusnya. Sedikit cerita tentang Unda. Unda itu teman kos saya nama lengkapnya Deyunda sama-sama jurusan kimia angkatan 2012 . Bedanya saya pendidikan kimia, nah dia Kimia Murni. Kalau ngomong itu halus, orangnya lemah lembut sekali. Pernyataan senang Undalah yang yang membuat saya terinspirasi untuk mengetik note ini. Hahhaa

HIKMAH: Walau hujan, kebanjiran kami tetap bahagia. Itulah teman bisa mengubah cuaca yang ekstrim menjadi menyenangkan. Bangganya hari ini saya telah membuat satu orang berbahagia :D

Salam tulis
Salam ramadan
Assalamualaikum :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu(t)heNote : Bangga itu

Ngekos bareng bang Apin ( Republik Idola seri 1)

Orang yang pertama