Mu(t)heNote: Dialog Senja Bersamamu

Kita mulai berbaring diatas kasur lalu menatap langit-langit kamar dan
mulai berbicara. Tentang hal sekecil atom, beranjak ke hal yang lebih
runyam. Tentang dompet yang mulai menipis padahal begitu banyak
yang ingin kita beli bersama. Sepertinya hanya itu masalah kita di
masa muda ini. Beranjak ke masalah usia, lalu mulai memikirkan
bagaimana cara kita menakhlukan makhluk yang bernama skipsi.
Bertanya-tanya apakah kita bisa membuatnya kelak? katamu, jika
orang lain bisa tentu kita juga bisa.
Bicara tentang kuliah, teman satu kelasmu dan tentangmu yang terlalu
menilai seseorang dengan hati. Terkadang kita sependapat, sesekali
tidak. Lalu kita mulai membicarakan tentang pekerjaan kita beberapa
tahun lagi. Kataku aku ingin menjadi orang kaya, begitu pula halnya
denganmu. Berkhayal tentang rumah idaman. Kataku, rumahku nanti
akan terlihat indah dan asri tapi tak terkesan mewah. Emh...berandai-
andai.
Sesekali kita seolah menyesali jurusan yang kita ambil. Kenapa kita
tidak mengambil jurusan yang 'aneh-aneh'? lalu kataku, bukankah
jurusanmu 'aneh'? lalu kita tertawa. Lalu kita merasa tidak berkembang
disini. Tak seperti mereka yang sana. Tapi aku dan kamu tetap
bersyukur atas apa yang kita peroleh hari ini. Katamu, kadang bukan
karena profesinya, atau jurusannya diperkuliahan dia bisa pergi kesana
dan kemari. Katamu, hobilah yang bisa membawa kita ketempat yang
tak kita sangka.
Lalu kau mengeryitkan dahi. Katamu, kamu tal punya talenta dan tak
ada hobi yang bisa kau kembangkan. Tanpa kau sadari teman, banyak
kata yang keluar dari mulutmu aku simpan dihatiku sebagi asupan
semangat kala ku rapuh. Setidaknya kau bisa menjadi motivator untuk
diriku saat ini. Kita lihat saja 5-10 tahun lagi. Siapa tahu kamu akan
jadi orang besar.
Seperti tulisan yang kubacakan padamu tadi. Teman sejati itu adalah
teman yang ada ketika sedang susah. Tetap ada bersenang-senang
bersama disaat aku atau kamu menang undian sabun colek 10 Miliyar.
hehe
Saat ini, mendengar katamu dan ceritamu tadi aku kembali ingin
menekuni hobiku. Entah yang mana yang akan kupilih? bukankah ini
terkesan begitu 'sokk'. hehehe
Berdagangkah? Bisnis kecil-kecilan? Bernyanyi dengan suara yang
sedikit fales? atau bermain musik yang hanya tahu kunci dasarnya
saja? hehe. Menggambar atau menulis? itu semua adalah daftar hobi.
Hobi yang manakah yang akan membawa kita kesana dan kemari? :)
Lalu mulai membicarakan tentang wanita. Wanita racun dunia. Tentang
orang pacaran dan begitu fanatik dengan pacarnya. Sungguh
menyebalkan. Tentang menghargai apa yang kita dapatkan hari ini.
Karena aku dan kamu bukanlah orang terlanjur kaya. Semua yang kita
dapat terasa begitu luar biasa. Bukankah yang sabar akan
mendapatkan yang lebih baik? Sesuatu yang dengan susah payah kita
peroleh terasa begitu berharga.

Salam tulis,

Mu(t)heSai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu(t)heNote : Bangga itu

Ngekos bareng bang Apin ( Republik Idola seri 1)

Orang yang pertama