Cuplikan (efek nonton drama korea)
“Apakah kau membayangkan menjadi
pemeran utama lagi?” ujar pria itu sambil mencondongkan tubuhya ke arah layar
laptop yang sedang memutar drama korea.
“Kau? ” gadis itu terkejut saat
menoleh mendapati wajah pria itu tepat disebelahnya.
“Aish! Selalu saja kau
membuyarkan lamunanku” gadis itu setengah berang.
“Setiap jam pelajaran berakhir
kau selalu saja disini. Tidakkah kau sedikit iba dengan cacing diperut mu? ”
pria itu tak mengabaikan kekesalan gadis itu padanya. Lekas menarik tangan sang
gadis secara paksa.
“Cacing di perutmu perlu makan.
Ikut denganku!”
***
“berseleralah sedikit saat makan”
“Tan” gadis itu menghela napas.
“Tak usah lanjutkan perkataanmu.
Makan saja.”
***
“Apakah kau selau disini setiap
hari? Selalu mencari jaringan intrernet gratis untuk menonton?”
“Apa ini lahanmu? Hingga aku
harus meminta izinmu setiap berada disini?
“Kau galak juga ternyata”
“Enyahlah! Kau mengganguku”
***
“Dengan menonton dan membayangkan
bahwa akulah tokoh utamanya, aku yang kaya atau, aku yang miskin tapi pria
paling populer menyukaiku. Atau aku yang diperebutkan, aku yang dirindukan,
dianggap berharga dan berarti. Setidaknya itu semua membuatku lebih baik.
Membutku sedikit bisa menghilanghkan kepahitan hidup yang kelewati setiap
harinya.”
“Lalu apa yang kau harapkan
setelah menonton drama itu?”
“Tidak ada, itu terlalu mustahil
untukku. Mesiki sesekali aku berharap ada yang menggatakan bahwa ia menyukaiku.
Merindukanku. Oh tidak! Kenpa aku bercerita banyak dengan orang sepertimu. Aku
harus pergi sekarang.”
“Rila tunggu!”
“Tak ada yang mustahil. Kau tahu
kenapa aku selalu mengikutimu? Oh mungkin menurutmu lebih menggangumu? Karena
sehari saja tak menggangumu aku merasa hampa. Sepertinya aku bisa gila bila tak melihatmu sehari saja. Lia
kurasa aku menyukaimu”
***
“Kali ini apa? Kau akan
mengatakan padaku bahwa kau menyukai tokoh pria dalam drama yang kau tonton
lagi?”
“Kapan kau akan menyukai tokoh
yang nyata? kapan kau akan menggangapku ada? Dan aku menantikan saat kau
berkata bahwa aku termasuk dalam pria yang kau sukai. Kau tahu aku menunggu itu
telah 5 tahun lamanya.
“Tan...”
“Selalu saja tokoh semumu yang
kau ceritakan padaku. Kenapa kau tak mau menceritakan pria nyata yang kau
sukai?”
“Aku tahu kau menyukaiku, karena itu takut
menyakitimu Tan”
“Kau tahu mendengar fakta itu
dari mulut orang lain. Lebih menyakitkan”
***
“Dia Rilaku. Maski sulit bagiku
bahwa ia lebih menyukaimu. Kuharap kau tak menyakitinya. Aku tak mau melihatnya
bersedih. Kau tahu? Lia selalu ceria saat bersamaku”
“Bukankah saat ini kaulah orang
yang membuat Lia bersedih?”
“Maksudmu?”
“Aku tahu hubungan pertemananmu denga Lia sedang tidak baik
saat ini”
“Itu semua karena kau!”
“Entalah, yang jelas aku
akan selalu menghiburnya. Dan melupakan hubungan persahabatan kalian yang telah
lima tahun itu.”
***
Komentar
Posting Komentar