Mu(t)heNote:Tentang Negriku



oleh Mutiara Kurniati (Catatan) pada 17 Januari 2013 pukul 11:55
Jika boleh ku bermimpi, aku ingin membuat negriku sendiri. Negeri yang sesuai dengan imajinasiku.

Jika boleh aku berandai-andai aku ingin berlayar ke samudra dan menemukan pulauku. Pulau yang tak terdeteksi di peta. Layaknya Nim Island. Kurasa pulau itu ada. Ia berada di Laut Barents utara Finlandia. Emh, atau di Laut Bering timur Alaska. Emh, kurasa aku telah menemukannya.

Mochagi Island? Yah itu pulauku. Disana tak kan kau temui kemacetan seperti di negri ini. Tak ada banjir karena pulauku telah ku tata rapi. Saluran air yang besar tepat berada di bawahmu. Sepanjang kau berjalan di tanah Mochagi Island. Kereta listrik bawah tanah dengan kecepatan super cepat siap mengantarkanmu kemana saja. Kau juga bisa menaiki bolon udara berbentuk jamur beraneka bentuk yang bisa membuatmu terbang setinggi yang kau mau. Atau kau juga bisa menaiki kereta uap dengan nuansa klasik.

Sepanjang perjalanan kau akan melihat ngarai indah dan sungai besar yang bening keemasan pantulan sinar matahari. Kau belum puas? Pulauku masih menyimpan sejuta pesonanya lagi. Formasi batu aneh yang bisa kau nikmati sepanjang perjalanan yang tentulah membuatmu terkagum-kagum. Melihat surga satwa liar. Melihat burung pelikan merah jambu terbang besutar-putar di langit. Atau melihat anjing laut yang berbaring di pasir dan koala yang tengah mengantuk di atas pepohonan.

Setelah kau lewati area pantai. Keretamu akan memasuki daerah baru. Ilalang hijau kekuningan berayun-ayun menyambutmu ditemani kupu-kupu berwarna warni yang setia berputar-putar di atasnya. menyambutmu. Di ujung sana kau bisa melihat pegunungan berwarna merah jambu yang puncaknya tengah tertutup kabut.

Setelah kau melewati daerah ilalang. Kau kini tengah berada di dalam hutan. Hutan dengan diameter batang pohon-pohon yang amat besar. Anehnya pohon itu tidak memiliki batang yang tinggi. Bisa kau bayangkan bagaimana bentuknya. Sebuah batang dengan diameter yang besar yang diatasnya di tumbuhi dedaunan yang lebat dan rindang.

Jika kau teliti memperhatikan pepohonan itu tentulah kau akan menyadari ada sesuatu yang aneh disana. Setiap pohon memiliki celah. Dan kau akan tahu itu bukan sekedar pohon. Di dalam pohon itulah kami penduduk Mochagi tinggal. Merekahkan diri untuk beristirahat sejenak dari kepenatan dunia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu(t)heNote : Bangga itu

Ngekos bareng bang Apin ( Republik Idola seri 1)

Orang yang pertama