Mu(t)heNote: Family



oleh Mutiara Kurniati (Catatan) pada 9 Agustus 2012 pukul 20:17
Assalamualaikum,
Tadi waktu saya lagi bersiin ikan teri saya bernostalgia bareng ibu saya. Bernosltagia tentang
"MARHAN FAMILY'S"

Tahukah kau, disaat aku dan kakakku sedang bersedih saat keluargaku pindah. Hingga aku dan kakakku harus mengontrak rumah selama 1 tahun. Karena saat itu aku dan kakakku harus menamatkan pendidikan kami di bangku terakhir di MA dan Tsanawiyah. Malam pertama tinggal hanya berdua dengan kakakku sungguh asing bagiku. Kau tahu? Malam harinya "Marhan Familys" yang terdiri dari:
Ua', Ayuk Vera, Abang Rio dan Adek Emput(Putri) datang ke rumah kami beramai-ramai. Dengan membawa bakso. Malam pertama itu kamipun makan bakso bersama-sama di temani cahaya lilin. Yah, saat itu lampu mati. Rasanya sungguh sangat menyengkan.

Taukah kau siapa yang mengantarkan aku dan kakakku ke rumah kontrakan baru kami? Mereka Ayuk Vera dan Abang Rio juga yang mengantar kami.

Taukah kau kemana aku pergi saat aku mulai bosan tinggal sendirian di rumah? Pasti aku akan pergi ke rumah Ayuk Vera, menghabiskan siang disana dan tiap malam minggu akupun menginap disana.

Taukah kau disaat kami jenuh. Ayuk Vera datang ke rumah kami tak jarang juga menginap di rumah kontrakan kami. Atau dengan senang hati Ayuk Vera akan mengajak aku dan kakakku mengelilingi kota bengkulu di malam hari. Makan bakso bersama. Rasanya juga amat menyenangkan.

Taukah kau? Di saat abang Rio ulang tahun ia lalu mentraktir aku dan kakaku makan sate. Dan membawakan kami pempek buatan Ua' dan Ayuk yang rasanya lezat sekali.

Taukah kau? Di saat sehari sebelum aku melaksanakan Ujian Nasional ke duaku. Nenek ibuku meninggal. Hingga kakakku pun berangkat ke Sumatra Barat dan meninggalkan aku sendirian. Kau tahu kemana aku pergi?kemana lagi kalau bukan ke rumah keluarga yang baik hati itu.

Aku masih ingat malam itu, Ayuk Vera bersiap-siap untuk pergi ke Bang Rio sudah berangkat ke Jogja. Ua' pun menyuruhku tidur di kamar Bang Rio. Karena kamarnya terletak di depan dan jauh dari suara tv. Beliau menyuruh agar aku membawa kipas angin ke dalam kamar. Agar aku nyaman belajar untuk menempuh ujian nasional esok harinya. Beliau juga menyuruh agar si kecil Putri tidak mengganguku belajar.

15 tahun ku habiskan waktuku di Bengkulu. Kenal dengan mereka sungguh sebuah hadiah terbesar bagiku.

Dulu waktu dan aku dan kami semua masih kecil juga amat menyenangkan. Jalan-jalan ramai dengan kami yang main bermain besama. Kejar-kejaran dll. Sore harinya jalanan juga penuh karena kami bermain badminton sepanjang jalan.

Sekarang kurasa jalanan itu telah sepi. Karena anak kecil yang dulu sekarang sudah tumbuh menjadi dewasa. Walapun masih ada anak kecil, pasti mereka lebih tertarik dengan handphone.

Aku juga rindu memanjat batang pohon jambu di sana. Hehe

saat malam terakhir, aku dan kakaku di bengkulu. Aku, kakakku dan ayuk vera mengelilingi kota itu di malam hari. Kelap kelip lampu malan. Oh ya aku masih ingat. Malam itupun kami nonton bersama. Saat itu KCB sedang hangat-hangatnya di bioskop. Kami pulang jam 12 malam. Dan harus turun dengan tangga darurat karena eskalator telah mati. Dan melewati pintu belakang. ^^

lagi-lagi semuanya menyenangkan. Terimakasih untuk Ua', Ayuk, Abang atas jasamu pada kami. #so sweet#

Bermula dari tetangga, tapi akhirnya menjadi kelurga. Bahkan melebih kelurga.

Salam Sayang,


Orang Terkeren Sedunia ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu(t)heNote : Bangga itu

Ngekos bareng bang Apin ( Republik Idola seri 1)

Orang yang pertama