Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Penikmat Sepi

    Aku mengeliat kecil tak tahan dengan hawa dingin yang menyelimuti kamarku. Dingin pagi ini sangat menusuk seolah akan membuat beku sarafku. Malas rasanya aku beranjak dari perbaringanku, apalagi melepas selimut yang sedang menutupi tubuhku. Aku yakin sekarang aku terlihat seperti kepompong. Berlahan sinar kuning mulai memasuki kamarku. Ia menyusup melalui setiap celah yang ada di kamarku. Aku tahu aku harus bangun sekarang. Takut-takut aku memasuki pintu kamar mandi, kucelupkan jari telunjuk kananku ke dalam bak mandi. Rasanya telunjuk malang itu seperti akan beku. Ingin rasanya saat ini aku mati rasa saat air mulai membasahi lapisan kulitku.             Langsung kukenakan baju seragam dan tak lupa kurekatkan ID Card di saku kiri baju itu. Kini aku mulai melangkah menuju sekolah. Saatku memasuki gerbang sekolah, sama seperti hari-hari sebelumnya. Hanya ada aku seorang sendiri. Datang pagi sudah menj...

Penikmat Sepi

    Aku mengeliat kecil tak tahan dengan hawa dingin yang menyelimuti kamarku. Dingin pagi ini sangat menusuk seolah akan membuat beku sarafku. Malas rasanya aku beranjak dari perbaringanku, apalagi melepas selimut yang sedang menutupi tubuhku. Aku yakin sekarang aku terlihat seperti kepompong. Berlahan sinar kuning mulai memasuki kamarku. Ia menyusup melalui setiap celah yang ada di kamarku. Aku tahu aku harus bangun sekarang. Takut-takut aku memasuki pintu kamar mandi, kucelupkan jari telunjuk kananku ke dalam bak mandi. Rasanya telunjuk malang itu seperti akan beku. Ingin rasanya saat ini aku mati rasa saat air mulai membasahi lapisan kulitku.             Langsung kukenakan baju seragam dan tak lupa kurekatkan ID Card di saku kiri baju itu. Kini aku mulai melangkah menuju sekolah. Saatku memasuki gerbang sekolah, sama seperti hari-hari sebelumnya. Hanya ada aku seorang sendiri. Datang pagi sudah menj...

Anzenia dan Gua Tam-Tin

"Kau tahu Zef, orang di luar sana terlalu berlebihan" "Maksudmu? Aku tak mengerti Al" kataku "Aku baru saja pergi ke luar dari Anzenia" "Apa?!" ucapku terkejut "Sungguh aku tidak berbohong Zef, tak sengaja aku menemukan celah di antara ke dua gua itu" jawab Alka sambil menunjuk ke gua Tam-tin yang berada di atas bukit Noa. "Bagaimana kau bisa menemukan celah diantara gua kembar itu Al? Tidakkah kau lihat gua itu tak bercelah sama sekali. Mereka saling menempel Al" aku berusaha meyakinkan sahabatku itu. Sungguh aku tak ingin ia menjadi gila karena obsesinya dengan sebuah negri di luar sana. "Itu bisa terjadi Zef, celah antara dua gua kembar Tam dan Tin bisa terbuka jika kau bisa menemukan perbedaan antara ke duanya" jawabnya mantap

ABOUT YOU PASUKAN 25

Gambar
Bicara tentang kamu itu nggak ada habisnya. Bicara tentang kamu itu nggak ada matinya. Bicara tentang kamu itu nggak ada bosannya. Karena kitalah pasukan 25 yang akan selalu kokoh dengan nama itu. PASUKAN 25 PERSONIEL Yang pertama saya dong ya. Hihi Siapa lagi kalo bukan Mutiara Kurniati. Nah kalo panggilan beken saya di sekolah ‘Cimut’ ato ‘Mut’. Kalo ada yang manggil saya ‘Tiara’ rasanya itu jauuuh banget. So, biar lebih dekat panggil saya dengan panggilan beken aja. hehe Yang kedua ini dia yang nama bekennya ‘Manohara’ etapi ‘mano’ juga bisa kok. Kalau nama aslinya Ayu Kurnia Sari. Oke, pasukan yang ke tiga namanya Gusni Susanti. Kalo panggilan akrabnya ‘Kak Anti’ dong ya J Upz, udah nomor empat ya. Ini dia si Rahma Gustia yang anaknya buanyak banget. Karena nama kerennya ‘Mama’ so, manggil ‘mama’ semua padahal dia mah masih kecil*eh #sori mbakbro# Kalau Rahma urutan ke empat. Urutan ke lima kudu di Kurniasari dong. Apa nanya nama tenarnya? Ten...

Pemimpi Luar Bidahsyat

Jika orang bilang ucapan itu doa. Maka menurutku tulisan itu juga adalah doa. Sekarang saatnya kita bermimpi :D "Bisa jadi kenyataan hari ini adalah mimpi kita dimasa lalu, dan kenyataan hari esok adalah impian kita di hari ini" ( Hasan Al Banna ) Benar, aku yang sekarang adalah mimpiku di masa lalu. Jika kau tanya apa mimpiku di masa datang. Berarti kau harus sabar mendengarkan ocehanku hingga mimpi-mimpi itu selesai ku utarakan. Kau tau? Aku telah menuliskan 134 mimpiku. Dan alhamdulilah 30 telah berhasil kuraih. Yah, meski yang terwujud belum memcapai setengahnya. Tapi aku bahagia. Meski kebanyakan yang terwujud bukanlah mimpi-mimpi yang besar. "Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada kekuatan dan keindahan impian-impiannya" (Eleanor Roosevelt) Tidak hanya memimpikannya. Tapi aku akan selalu percaya semua itu akan kuraih. Lambat namun pasti. Karena bermimpi itu sungguh sangat indah. Dengan hanya membayangkannya saja aku sudah bahagia...

Lingkaran Dua Belas (Sinopsis)

                Dulu aku merasa seperti anak yang termalang di dunia ini saat ibuku mendaftarkanku  ke sebuah sekolah Menengah atas yang terletak di pedalaman desa di Sumatra Barat. Dulu aku merasa seperti anak yang paling patut di kasihani di bumi ini saat melihat calon sekolah baruku yang  berdiri di atas  tanah merah yang berpagarkan perkebunan karet. Tak ada perpustakaan, Laboratorium, Kantor ataupun UKS. Sekolah itu hanya terdiri dari tiga ruang kelas saja dan sebuah tiang besi dengan bendera berkibar di ujungnya yang berada tepat di tengah-tengah bangunan sekolahku. Kurasa sangat pantas bagiku menyesal saat itu. Lalu bagaimana denganmu? Kurasa kalian akan sama sepertiku.                 Lalu apakah aku harus menyesali nasibku sampai akhir? Tidak! Kali ini akan ku tunjukan bahwa penyesalan itu tak selalu datan...