Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Mu(t)heNote: Jika Semua Berkata Baik

Namanya Pak Budi Sudirman. Megganyuh becak sepeda tuanya setiap hari. Mencari anak-anak kos daerah sekitar yang memerlukan jasanya. Memindahkan barang mereka ke kos yang baru. Terus mengayun sepedanya hinggga jarak kilometer. Bergabung diantara banyaknya kendaraan bermesin. Klakson bertubi-tubi selalu beliau hadapi tatkala sepedanya yang lelet menghalangi jalan kendaraan modern itu. “Minggir!” ujar mereka. Namanya Pak Tomo. Sama halnya dengn pak Budi beliau mencari nafkah dengan mengandalkan sepeda bututnya. Menyusuri gang demi gang komplek itu mencari orang yang membutuhkan jasanya. Menebang pohon. “Pohonnya udah tinggi Bu, nggak mau ditebang?” “Tidak Perlu! Biar saya tebang sendiri!” Namanya Banbang. Bekerja di PO.Mobil Travel. Sudah tak terhitung berapa kali ponselnya berdering. Penumpang yang memesan tiket, Nama penumpang yang tidak sesuai, Penumpang yang ingin membayar tiket,   Membatalkan perginya dan banyak hal lain yang harus diselesaikannya. “Brengsek!” ujarn...

Jika

Jika saja semua orang berkata dengan baik. Pasti semua akan menyenangkan. Orang tua berkata baik dengan anaknya. Kakak berkata baik dengan adiknya Adik berkata baik dengan kakaknya Senior berkata baik dengan juniornya. Atasan berkata baik dengan bawahannya Majikan berkata baik dengan pembantunya Semua berkata baik. Pasti dunia akan terasa indah. Cukup dengan kata saja...

Mu(t)heNote: Ku Akhiri Hari ini

Hidup itu terkadang tak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan impikan. Kerja lalu membayangkan gaji yang lumayan. Layaknya diriku yang mengajar privat. Saat telah satu bulan mengajar . Gaji belum juga diterima, setelah diterima ternyata gji yang kau dapatkan tak sesuai dengan perkiranmu. ‘Tidak balik modal’ begitu istilahnya. Padahal kau bermimpi dengan gjimu, lebih tepatnya uang hasil jeripayahmu bisa mewujudkan mimpi dan harapanmu. Untuk membeli sebuah benda yang kau suka, mungkin?                 Lalu kau sedikit bersedih, semua yang telah kau rencanakan tak bisa terwujud lantaran dana yang kau miliki tak mencukupi. Tersenyum walau hati gundah. Pengalaman memang berharga. Sanggat berhaga. Berharap setelah ini ada panggilan kerja baru untukmu mengisi tabungan khusus. Tabungan khusus yang sengaja kau buat untuk biaya ke luar megerimu. Suatu-Saat-Nanti. Yh, suatu sat yang entah kapan? Aku pun tak tahu...