Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Pesawat Kertas Pembawa Kebenaran

Suasana subuh yang begitu mempesona awan-awan keoren-orennan menyambut dibalik jendela. Dari ufuk timur terpercik secercah cahaya kekuning-kuningan yang siap untuk melaksanakan tugasnya hari ini. Sinar itu berlahan membesar dan akhirnya akan menerangi seluruh jagad raya nantinya. Seorang gadis sedang melakukan inspirasi untuk menyegarkan otaknya. Sejuk udara subuh itu merupakan antivirus baginya agar bisa menetralkan isi kepalanya. Kembali ia memandang perumahan disekelilingngya. “ Rumah? ” gumam gadis itu dalam hati. “ inikah rumah? ” ia bertanya sekali lagi kepada hatinya.

Sahabat Terakhir

Alvin tersenyum kearah Sivia. Senyuman yang dapat menyejukkan kegundahan gadis di depannya. Bola cahaya raksasa itu sepertinya telah bersiap-siap untuk kembali kepersembunyiannya. Langit dibuatnya semakin kelam. "Pulang yuk Vi" ucap Alvin sambil menarik tangan Sivia. Ia beranjak. Gadis itu tak membantah sedikitpun. Sepertinya ia telah lelah terbenam dalam kesedihan sejak tadi. Beberapa kali ia menyapu butir-butir pasir yang menempel di rok hijaunya. Setelah memastikan rok itu sudah cukup bersih ia berjalan mendekati Alvin yang berada beberapa langkah di depannya. Mereka berjalan dalam diam. Tak satupun yang ingin memulai pembicaraan. Mereka terhanyut dalam fikiran masing-masing. Hanya deburan ombak dan kicauan segerombol burung yang mencari tempat peristirahatannya yang menjadi backsound perjalanan senja dua sahabat itu.

Kereta Desember

Kereta akan terus melaju. Melaju sampai tujuannya.Tapi tidak untuk kisahku. Sebuah kisah yang berhenti di tengah jalan. Kisah nan terus membayangiku. Membuatku selalu meningkalkan goresan  di hati.Dua sisi yang berbeda.Yang kudapatkan sekarang. Pahit yang ku rasa setelah rasa manis kunikmati. *** Aku duduk disebuah kereta dengan mesin yang menderu-deru memekakkan telinga. Perumahan dari sela-sela kaca seperti sengaja bergerak menjauhiku yang tengah memandanginya. Hembusan angina menyentuh ilalang sehingga membuatnya menarik ke kanan dan ke kiri beriringan sayangnya pemandangan alam itu hanya sebentar dapat kunikmati karena kereta ini terus berlari terbirit-birit. Aku akan pergi menuju SMA Tunas Harapan untuk menghadiri acara reuni yang rutin diadakan lima tahun sekali. Selain acara reuni inti dari acara itu adalah untuk pemilihan ketua Osis terbaik selama lima tahun belakangan ini. Aku telah meninggalan sekolah itu dua tahun yang...