Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Lirik lagu You and I plus Translate irfan makki

You & I Kau dan aku We are the same Kita sama saja We win and lose in the game of life Kita menang dan kalah dalam permainan hidup You & I Kau dan aku We seek the truth Kita mencari kebenaran Looking for the signs in the universe Dengan mencari pertanda di alam raya PRE-CHORUS In this journey Di dalam perjalanan ini We are companions Kita adalah kawan strugglings through life towards our way Yang berjuang dalam hidup tuk temukan jalan kita CHOURS Why should a mother cry Mengapa seorang ibu harus menangis Why should a wife see her husband die Mengapa seorang istri harus melihat suaminya mati Oooh tell me why do we have to fight Oooh katakan padaku mengapa kita harus berkelahi Why don't we try Mengapa tak kita coba Just you and I Hanya kau dan aku Ooh why don't we try Ooh mengapa tak kita coba You & I Kau dan aku We love our land Kita cinta negara kita Protect our home against any harm Menjaga rumah kita dari bahaya You & I K...

Lirik lagu Waiting for the call by irfan makki

Miles away, oceans apart Never in my sight, but always in my heart The love is always there, it will never die Only growing stronger, a tear rolls down my eye I'm thinking all the time When the day will come Standing there before you Accept this Hajj of mine Standing in ihram, making my tawaf Drinking blessings from Your well The challenge of Safa and Marwa Rekindles my imaan O Allah! I am waiting for the call Praying for the day when I can be near the Kabah wall O Allah! I am waiting for the call Praying for the day when I can be near the Kabah wall I feel alive and I feel strong I can feel Islam running through my veins To see my Muslim brothers, their purpose all the same Greeting one another, exalting one True Name I truly hope one day, everyone will get the chance To be blessed with the greatest honour Of being called to Your Noble House Standing in ihram making my tawaf, Drinking blessings from Your well The challenge of Safa and Marwa Rekindles my i...

Mu(t)heNote: Soo Sweett

Oke, sekarang tentang so sweet. Hari ini saya abis nonton dua movie indonesia. Filmnya udah jadul, cuma saya aja baru nonton. Salah satunya Cinta Suci Zahrana. Mendadak saya juga pengen di lamar sama Hasan *pletak! Haahha. So sweet aja rasanya di lamar sama Hasan. Kenal, sebenarnya si Hasan udah lama suka. Cuma rasa sukanya disimpen di hati. Nggak diumbar-umbar kaya orang sekarang. Dikit-dikit bilanh sayang di sosmed. Rasa sukanya dipendam aja. Nah, waktu ada waktu yang tepat. Langsung lamar. Pacarananya nanti pas udah nikah. Huuu...Asyik kan :) Nggak tau kenapa menurut saya itu asyik aja. So sweet. Menurut saya hal ter so sweet itu ya pacaran setelah nikah. Apalagi di kos saya udah familiar banget dengar kata nikah. Soalnya sekos sama kakak-kakak yang udah gede. Udah seusia menikah, wisudah S1 juga udah kelar. Dengar cerita mereka tentang teman-temanya yang udah menikah tanpa pacaran. So sweet banget. Jadi kepengen #oops! Hihi Pasti lain aja sensasinya kan...hehe Saya juga pengen b...

Mu(t)heNote : Waktu-waktu Galau

Kapan saya galau? Tenang saya sering kok galau. Secara saya juga manusia biasa. Etapi pastinya bukan galau karena cowok. Kapan saya galau? Sekarang, yah kayak sekarang. Kalo mau ngadepin UTS bawaanya saya galau. Merasa belum punya ilmu buat ngejawab UTS sabtu besok. Udah berapa hari ini saya coba buat ngansur-ansur utang. Eh, salah ansur-ansur belajar gitu. Selembar demi selembar. Se- bab demi bab. Berharap gak sistem kebut semala lagi. Terus mondar-mandir mencari lokasi belajar yang kondusif menurut saya. Mulai menelusuri tiap sudut kos-kosan saya. Berharap ada tempat yang bisa membuat 'feel' belajar saya membara. Haha Diatas, di bawah udah saya coba. Sekarang saya lagi nongkrong di perpustakaan pusat UNP. Eaaa... Kesannya mirip anak rajin selangit yah. Padahal saya jarang banget ke perpus pusat ini. Niatnya mau belajar. Ehhh... Mala sekarang saya sibuk ngetik nih postingan. Waduhhh... Sebelum ke perpus saya tadi udah nyari tempat strategis buat belajar. Dimana lagi kalo b...

Mu(t)heNote : Bangga itu

Dari hati paling dalaaam banget sebenarnya saya pengen banget ikut. Kapan lagi coba bisa pergi jalan-jalan ke luar negeri. Mumpung ada momennya gitu. Tapi saya mikir lagi... Kalau saya pergi, berati saya kasarnya bersenang-senang diatas penderitaan mama sama papa saya. Sebenarnya saya yakin orang tua saya gak akan merasa menderita. Kalau buat keperluan pendidikan dijamin pasti bakal dicariin uangnya. Tapi saya aja yang ngerasa gitu. Rasanya kurang bangga aja. Mejeng, foto-foto diluar negeri, tapi duitnya masih mutlak 100% dari orang tua. 5 juta buat 4 hari aja. Sebenarnya saya pengen bangeeett. Tapi kembali lagi, saya gak tega ngabisin duit mama saya segitu banyaknya. Udah 21 tahun saya di dunia. Pastinya udah banyak banget duit yang dikeluarin buat biayain saya sampe segede ini. Bangga itu, saat saya bisa menghasilkan uang sendiri. Nggak mintak duit lagi. Nggak nelpon mama saya lagi waktu duit abis. Bangga itu saat say bisa pergi pake pasawat. Tapi pake duit sendiri, gimana gitu ca...

Cuplikan Menata Hati *copas*

Perasaan suka itu seperti mutiara yang harus kau jaga tempat penyimpanannya, nak. Cukuplah kau simpan saja rapat perasaanmu, tanpa satu orang pun yang tahu. Itu jauh lebih mulia daripada kau mengumbarnya begitu saja. Kau tahu, ada sebuah perkara yang paling sweet ketika ada dua orang yang saling merindukan, tetapi mereka tidak pernah mengumbarkan perasaan sukanya lewat sms, facebook, twitter, WA, bbm, atau media lainnya. Keduanya hanya saling mendoakan di setiap ibadahnya. Itulah hakekat perasaan suka yang sebenarnya. Tertutup rapat, tanpa syarat. Dan kau tahu, mencintai dalam diam itu lebih tertata rapi dibanding mengumbarnya tanpa tujuan pasti. Tak pernah bilang bukan berarti tak suka, nak. Tak pernah menunjukkan bukan berarti tak ada rasa. Perasaan tetaplah perasaan. Ia akan tetap ada walaupun tanpa kata. Kau bisa memahaminya? ini saya copas dari note fb Dewi Apriliani. like This :)

Cuplikan Menata Hati *copas*

Perasaan suka itu seperti mutiara yang harus kau jaga tempat penyimpanannya, nak. Cukuplah kau simpan saja rapat perasaanmu, tanpa satu orang pun yang tahu. Itu jauh lebih mulia daripada kau mengumbarnya begitu saja. Kau tahu, ada sebuah perkara yang paling sweet ketika ada dua orang yang saling merindukan, tetapi mereka tidak pernah mengumbarkan perasaan sukanya lewat sms, facebook, twitter, WA, bbm, atau media lainnya. Keduanya hanya saling mendoakan di setiap ibadahnya. Itulah hakekat perasaan suka yang sebenarnya. Tertutup rapat, tanpa syarat. Dan kau tahu, mencintai dalam diam itu lebih tertata rapi dibanding mengumbarnya tanpa tujuan pasti. Tak pernah bilang bukan berarti tak suka, nak. Tak pernah menunjukkan bukan berarti tak ada rasa. Perasaan tetaplah perasaan. Ia akan tetap ada walaupun tanpa kata. Kau bisa memahaminya? ini saya copas dari note fb Dewi Apriliani. like This :)