She Pulpen

Kawan... Bicara tentang hidup itu tentulah akan panjang Apa yang kau inginkan mungkin belum jua kau dapatkan Sedang di sisi lain mereka dengan mudah mendapatkan apa yang kau inginkan Maka bersabarlah... Kawan... Bila kau bersusah-susah memanjat pohon apel tuk dapatkan buah yang kau inginkan Saat itu mala kau dapatkan apel busuk dan berulat Sedang di sana kau lihat ia dengan mudah memakan apel segar dari supermarket Aku tahu, Awal kau melihatnya mungkin terasa sulit dan tak adil Tapi yakinlah, kau akan dapatkan buah yang lebih segar Bila ku terus bersabar dan terus berlatih memanjat Hingga kau dapat memetik  apel tersegar yang berada di puncak tertinggi pohon itu Bila kau melihat mereka yang dengan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan Aku tahu, lagi-lagi itu akan terasa sulit bagimu Tapi pernahkah kau bertanya pada mereka? Bertanya tentang kisah mereka sebelum dapat menikmati langsung apel itu? Maka pandanglah lebih jauh lagi Lihatlah lebih dekat kembal...

Prolog Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku? Dulu kalau aku tak di situ, kini di mana aku? Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku? Kini kalau aku di sini, kelak di mana aku? Tak tahu kelak ataupun dulu Cuma tahu kini aku begini Cuma tahu kini aku di sini Dan kini aku melihatmu KONON ketika seseorang dalam keadaan hidup dan mati, ia akan bisa melihat potongan-potongan kejadian dalam hidupnya, seperti menonton film yang tidak jelas alur ceritanya. Benarkah begitu? Oh ya, ia sedang mengalaminya. Ketika tubuhnya terlempar ke sana-sini, pandangannya mendadak gelap, namun anehnya ia kemudian bisa melihat wajah seseorang dengan jelas. Ia juga bisa mendengar suaranya. Betapa ia sangat merindukannya sekarang, ingin bertemu dengannya, ingin berbicara dengannya. Ada yang harus ia katakan pada orang itu. Ia harus memberitahunya ia rindu. Hanya sekali saja… Kalau boleh, ia ingin mengatakannya sekali saja… Kalau boleh, ia ingin melihatnya sekali saja… Tapi tidak bisa… ...